Minggu, 29 Mei 2016

GEOPARK CILETUH


Geopark Ciletuh merupakan salah satu tempat wisata yang terletak di kawasan Jampang tepatnya Kec. Ciemas Kabupaten Sukabumi. Bernama Ciletuh karena ada sungai Ciletuh yang membelah Kecamatan Ciemas. Disana terdapat tebing/ bukit, pegunungan, air terjun (curug), kebun teh, laut serta sawah.
Pada tanggal 8 Mei 2016 saya bersama 5 teman saya yaitu Andre, Rendi, Reyn, Robbi, dan Ryan pergi ke Geopark Ciletuh, menggunakan mobil pribadi. Kami pergi sekitar pukul 19.30 WIB dari Cibinong-Bogor dan sampai Ciawi sekitar pukul 20.00 WIB. Dari Ciawi kami berhenti sejenak untuk beli makan di daerah Cibadak kemudian melanjutkan perjalanan menuju Sukabumi dan memakan waktu cukup lama yaitu sekitar 3 jam 30 menit. Dari Sukabumi menuju Ciletuh memakan waktu sekitar 4 jam. Kami tiba di kawasan Geopark Ciletuh pukul 03.30 WIB. Kami mencari penginapan di sekitar Pantai Palangpang dan akhirnya kami menemukan penginapan Ratu Pantai. Kami menginap disana sekitar 2 hari 1 malam dan membutuhkan biaya sebesar Rp 250.000,-.

Di hari pertama kami menuju ke Curug Cimarinjung yang berada di Desa Ciemas, beberapa kilometer dari pesisir Pantai Palangpang, curug itu sudah bisa terlihat. Suasana pedesaan sangat terasa saat menuju Curug Cimarinjung, saat dalam perjalanan  kita dapat menikmati hamparan sawah di sisi kiri dan kanan. Untuk menuju ke Curug Cimarinjung kita diharuskan berjalan kaki sekitar 400 meter bila diukur dari sebongkah batu rasaksa yang mendakan bahwa kita sudah sampai gerbang masuk menuju curug tersebut. Biaya untuk masuk ke Curug Cimarinjung sebesar Rp 3.000,- per orang. Curug ini memiliki ketinggian sekitar 45 m dan mengalir di Sungai Cimarinjung.
Curug Cimarinjung



Setelah dari Curug Cimarinjung kami kembali ke penginapan untuk istirahat sejenak. Waktu istirahat sudah cukup dan kami bersiap kembali untuk menuju Curug yang lainnya. Curug yang selanjutnya adalah Curug Cikanteh dan Curug Sodong.
Curug Cikanteh dan Curug Sodong berlokasi di Dusun Cikanteh, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Biaya masuk sekitar Rp 5.000,- per orang. Untuk menuju ke curug ini membutuhkan waktu sekitar 1 jam dari pusat desa Ciwaru. Untuk menempuh ke Curug Cikanteh cukup sulit karena jalan menuju Curug Cikanteh sedikit menanjak dengan trek yang sangat sempit dan berada di samping jurang yang merupakan bagian pinggir dari sungai yang juga merupakan aliran Curug Sodong, kemudian kita harus menyeberang sungai, melewati batu-batu besar dan menerobos semak-semak. Woww ketika kami sampai di Curug Cikanteh, kami sangat terkesan dengan keindahannya. Langsung saja kami mengabadikan momen saat berada di curug ini. Berjam-jam kami berada di Curug Cikanteh, curug ini terasa seperti milik kami. Bagaimana tidak merasa demikian kalau hanya kita ber 6 lah yang berada disana saat itu.

Curug Cikanteh


 

Ketika sedang asik berfoto hujanpun turun, kami memutuskan untuk pindah ke lokasi selanjutnya yaitu Curug Sodong. Kamipun kembali melawati jalan yang cukup sulit apalagi sedang turun hujan.


Curug Sodong merupakan air terjun terakhir dari rangkaian Curug Cikanteh yang alirannya berasal dari Sungai Cikanteh. Curug Sodong memiliki kolam yang cukup lebar dan sangat dalam.


Curug Sodong

Kami tidak belama-lama ketika di Curug Sodong karena sudah merasa cukup lelah. Kamipun memutuskan untuk kembali ke penginapan karena sudah sore hari. Sesampainya di penginapan kami istirahat sejenak dan mandi. Malam hari tiba, kami memutuskan untuk mencari makan. Disekitar penginapan tidak ada rumah makan atau yang berjualan makanan, yang ada hanya warung kecil yang menyediakan  minuman dan makanan ringan.
Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit kami menemukan warung yang menjual nasi goreng. Harga nasi gorengnya cukup murah 1 porsi hanya Rp 10.000,-. Setelah makan kami kembali ke penginapan. Sesampainya di penginapan kami merasa jenuh dan memutuskan  bermain kartu.

Penginapan Ratu Pantai

Ga kerasa udah larut malam kami memutuskan untuk tidur karena harus bangun jam 04.00 WIB karena kami akan kembali ke rumah.
Pagi haripun tiba kami bersiap untuk pulang ke rumah, tetapi sebelum kembali ke rumah kami akan ke 1 tempat lagi yaitu ke Tebing Panenjoan atau dikenal dengan Bukit Panenjoan.

Bukit Panenjoan



Panenjoan merupakan sebuah daerah ketinggian/ tebing, dengan ketinggian kurang lebih 250 mdpl yang terletak di kawasan Taman Bumi Ciletuh (Geopark Ciletuh) Desa Taman Jaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Panenjoan berasal dari kata “tenjo” bahasa Sunda, yang artinya “lihat” (tingali). Di bawah tebing Panenjoan bisa di lihat hamparan sawah dan perkampungan warga. Ada 3 desa yang terletak di bawah tebing Panenjoan tersebut, yaitu desa Ciwaru, Mandra Jaya, dan Mekar Sakti. Selain bisa melihat perkampungan warga, kita juga bisa melihat bentang alam berupa deretan bukit-bukit yang berjejer. Selain itu, dari tebing Panenjoan tampak jelas dengan mata telanjang menghampar Samudera Hindia yang membentuk Teluk Ciletuh dengan pesisir Pantai Palangpang beserta pulau kecil.

Setelah selesai mengabadikan moment di Bukit Panenjoan, kami melanjutkan perjalanan kembali ke rumah.
Setelah menempuh perjalanan  yang cukup memakan waktu lama, akhirnya kami tiba di rumah Andre sekitar pukul 16.30 WIB.
Selesai sudah perjalanan kami ke Sukabumi. Buat kalian yang ingin ke sana bisa menggunakan mobil pribadi dan disarankan  menggunakan waze agar mudah menemukan lokasi Geopark Ciletuh. Jangan lupa subscribed dan lihat perjalanan kami di https://www.youtube.com/channel/UCoDHerLo3pCv38PE4_zrU9A dan follow Instagram kami http://instagram.com/goingtoproject. Terima Kasih..

1 komentar:

  1. permisi mbak, mau minta izin buat pake salah satu fotonya buat artikel boleh ga ?

    BalasHapus