1.
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang
Daerah
Sekitar kampus merupakan pasar yang
potensial bagi setiap pemilik modal yang ingin membuka usahanya baik yang
berhubungan dengan sektor jasa mupun barang. Salah satu usaha jasa yang umumnya
terkenal adalah usaha penyewaan tempat tinggal sementara atau yang biasa
disebut dengan kos. Banyak pemilik modal yang menanamkan modalnya untuk bisnis
kos ini karena bisnis kos merupakan bisnis yang potensial dan tidak terikat
oleh waktu sehingga sampai kapanpun bisnis ini tetap dibutuhkan khususnya bagi
mahasiswa yang berasal dari luar kota.
Banyak
kos yang sudah berdiri di sekitar daerah sekitar Universitas Pamulang . Kos
yang ada pun bermacam-macam baik dari segi fasilitas dan harga yang ditawarkan.
Oleh karena itu dibutuhkaan strategi pemasaran yang tepat agar menarik
konsumen.
Dari
awal berdirinya sampai saat ini kost ini masih tetap menarik konsumen untuk
menyewa tempat itu sebagai tempat tinggal sementaranya. Tidak hanya dari
kalangan mahasiswa saja yang memilih untuk bertempat tinggal sementara disana
tetapi ada juga karyawati yang juga tinggal disana.
Dengan adanya latar
belakang dari permasalahan ini penulis mengkaji tentang strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan bisnis antar kos di daerah
sekitar Universitas Pamulang karena dari sekian banyak kost yang ada kost
ini masih menjadi pilihan bagi mahasiswa maupun karyawati yang ingin bertempat
tinggal sementara di daerah sekitar kampus Universitas Pamulang.
Kualitas
pendidikan disetiap daerah di Indonesia berbeda, hal itu akan terlihat mencolok
apabila membandingkan kualitas pendidikan di daerah terpencil dengan pendidikan
yang letaknya di perkotaan. Karena itu banyak pemuda pemudi yang merantau dari
daerahnya untuk menuntut ilmu yang lebih tinggi dengan kualitas pendidikan yang
lebih baik. Dengan adanya peristiwa tersebut, di daerah yang memiliki sekolah
bermutu baik akan menarik banyak pemuda pemudi untuk menuntut ilmu disana.
Dikarenakan jauhnya jarak serta lamanya waktu untuk menuju sekolah dari rumah,
warga setempat berinisiatif untuk membuka suatu usaha salahsatunya yaitu
penyewaan kamar kost.
Apabila diamati secara mendalam, perbedaan perilaku
dan kebiasaan remaja yang tinggal dengan orangtuanya tentu berbeda dengan
remaja yang hidup terpisah dengan keluarga karena kost. Perbedaan tersebut
antara lain, perbedaan pengeluaran, kemandirian, kebebasan dalam bergaul dan
sebagainya
2.
Teori
2.1
Pengertian
Utilitarianisme adalah paham dalam
filsafat moral yang menekankan manfaat atau kegunaan dalam menilai suatu
tindakan sebagai prinsip moral yang paling dasar, untuk menentukan bahwa suatu
perilaku baik jika bisa memberikan manfaat kepada sebagian besar konsumen atau
masyarakat. dalam konsep ini dikenal juga “Deontologi” yang berasal dari kata
Yunani “deon” yang berarti kewajiban. Deontologi adalah teori etika yang
menyatakan bahwa yang menjadi dasar baik buruknya suatu perbuatan adalah
kewajiban seseorang untuk berbuat baik kepada sesama manusia, sebagaimana
keinginan diri sendiri selalu berlaku baik pada diri sendiri.
Menurut paham Utilitarianisme bisnis
adalah etis, apabila kegiatan yang dilakukannya dapat memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya pada konsumen dan masyarakat. jadi kebijaksanaan atau tindakan
bisnis yang baik adalah kebijakan yang menghasilkan berbagai hal yang baik,
bukan sebaliknya malah memberikan kerugian.
2.2 Jenis
Utilitarianisme
Teori utilitarianisme dibedakan menjadi dua, yakni:
Teori utilitarianisme dibedakan menjadi dua, yakni:
1.
Utilitarianisme tidakan
Utilitarianisme
tidakan yaitu sebuah tindakan dianggap baik jika tindakan itu membawa kesan
yang menguntungkan.
2.
Utilitarianisme peraturan
Utilitarianisme
peraturan yaitu sesuatu dipandang baik kalau tindakan itu berguna dan tidak
melanggar peraturan yang ada.
2.3 Analisis
Keuntungan dan Kerugian
- Keuntungan dan kerugian (cost and benefits) yang dianalisis jangan semata-mata dipusatkan pada keuntungan dan kerugian bagi perusahaan, kendati benar bahwa ini sasaran akhir. Yang juga perlu mendapat perhatian adalah keuntungan dan kerugian bagi banyak pihak lain yang terkait dan berkepentingan, baik kelompok primer maupun sekunder. Jadi, dalam analisis ini perlu juga diperhatikan bagaimana daan sejauh mana suatu kebijaksanaan dan kegiatan bisnis suatu perusahaan membawa akibat yang menguntungkan dan merugikan bagi kreditor, konsumen, pemosok, penyalur, karyawan, masyarakat luas, dan seterusnya. Ini berarti etika utilitarianisme sangat sejalan dengan apa yang telah kita bahas sebagai pendekatan stakeholder.
- Seringkali terjadi bahwa analisis keuntungan dan kerugian ditempatkan dalam kerangka uang (satuan yang sangat mudah dikalkulasi). Yang juga perlu mendapat perhatian serius adalah bahwa keuntungan dan kerugian disini tidak hanya menyangkut aspek financial, melainkan juga aspek-aspek moral; hak dan kepentingan konsimen, hak karyawan, kepuasan konsumen, dsb. Jadi, dalam kerangka klasik etika utilitarianisme, manfaat harus ditafsirkan secara luas dalam kerangka kesejahteraan, kebahagiaan, keamanan sebanyak mungkin pihhak terkait yang berkepentingan.
- Bagi bisnis yang baik, hal yang juga mendapat perhatian dalam analisis keuntungan dan krugian adalah keuntungan dan kerugian dalam jangka panjang. Ini penting karena bias saja dalam jangka pendek sebuah kebijaksanaan dan tindakan bisnis tertentu sangat menguntungkan, tapi ternyata dalam jangka panjang merugikan atau paling kurang tidak memungkinkan perusahaan itu bertahan lama. Karena itu, benefits yang menjadi sasaran utama semua perusahaan adalah long term net benefits.
Kelemahan
Etika Utilitarianisme
- Manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit.
- Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan niali suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya.
- Etika utilitarianisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang.
- Variable yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi.
- Seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarianisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam menentukan prioritas di antara ketiganya.
- Etika utilitarianisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.
3. Analisis
Bisnis kost
kostan ini membuat usaha
lain juga ikut berdatangan, seperti warung, laundry dan gerai pulsa. Hal ini
merupakan sesuatu yang positif karena membantu perputaran uang terjadi di
daerah tersebut dan membantu perekonomian orang-orang yang tinggal di daerah
tersebut. Selain itu, penghuni kos mendapat kemudahan ketika berangkat ke luar
atau ke tempat kerja, karena lokasi rumah kos yang strategis. Penghuni kos
tidak perlu susah payah untuk mencari tanah kosong, membangun rumah dari awal,
karena tersedia rumah kos tersebut yang menyediakan jasa tempat tinggal dengan
metode pembayaran sewa yang dibayar tiap bulan. Selain itu juga rumah kos
tersebut tidak terlalu jauh dari rumah ibadah seperti masjid dan gereja,
sehingga memudahkan penghuninya untuk pergi beribadah. Dari segi sosial, rumah
kos tersebut merupakan sarana/wahana dalam mencari teman baru. Sering saya
temukan ketika berkunjung ke rumah kos tersebut, penghuni-penghuninya sering
menghabiskan waktu bersama, seperti bermain kartu, becanda, merayakan tahun
baru bersama dan banyak kegiatan sosial lainnya.
Menurut teori
Utilitarianisme, usaha rumah kos tersebut memberikan manfaat bagi banyak orang
terutama penghuni kos tersebut, dari sisi finansial, sosial, religius dan masih
banyak lagi. Hal ini ditunjukkan dengan manfaat yang diterima oleh orang banyak
ketimbang pihak individual.
Berdasarkan analisis
di atas, maka ditemukan bahwa tujuan usaha rumah kos harus dirombak lebih
lanjut agar tujuannya tidak hanya memperoleh laba semata, melainkan juga
menjaga lingkungan sekitarnya agar bebas dari polusi. Selain itu juga
diperlukan rasa peduli yang tinggi dari penghuni rumah kos agar tercipta nuansa
yang lebih tenang di rumah kos tersebut.